Monday, October 20, 2008

Musim Kawin

Oktober 2008 menjadi momen penting bagi sekte Bawal 19 Community. Beberapa anggota sekte terlarang kaum pemuja sehat ini, melangsungkan hajat yang mengakomodir hasrat dari dalam cawat. Kawin. Bahasa sopannya nikah, karena kawin identik dengan hubungan badan antar atau intra jenis kelamin. Kenapa mesti mengingkari hubungan kelamin saat memilih diksi kawin atau nikah? Bukankah semua Makhluk (dalam hal ini manusia) bisa mengalami keberadaan lantaran hubungan kelamin? Malukah manusia menjadi produk kelamin? Identitas pertama manusia juga kelamin, yang kemudian mempengaruhi nama, pakaian, profesi dan yang paling utama kecenderungan kelamin itu sendiri.

Ya sutra lah... Mari sejenak meninggalkan tanpa menanggalkan kelamin. Tiga personel sekte Bawal 19 Community menikah dalam bulan oktober nan penuh ketidakkonsistenan cuaca dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagian Jawa mengalami cuaca panas di luar ambang batas, pesisir Aceh melampau ambang batas becek, kebanjiran. Semoga ketidakkonsistenan cuaca tidak berdampak sama pada janji pernikahan. Semoga hujan yang merundung Aceh dapat menjadi lem yang baik bagi keberlanjutan kemesraan para penganten baru, agar ranjang terus berkerenyit, agar kehidupan baru terbangkit.

Permasalahan utama yang kuhadapi dilematis sangat. Sebagai simpatisan sekte Bawal 19 Community aku sedang menghadapi sepasang buah simalakama. Peristiwa, atau mungkin lebih tepat kusebut agenda, yang merajut kondisi simalakama berkaitan dengan benturan hajat nikah antara Jupe dengan Warmuzzz, dua anggota sekte Bawal 19 Community yang taqlid pada langkah CO2T merajut tali nikah. Kecewa sangat hatiku saat menyadari perbenturan agenda mereka membuktikan lemahnya sistem koordinasi pengikut sekte Bawal 19 Community.

Atau peristiwa ini membuktikan ketergesaan syahwat kerap menyingkirkan koordinasi kumpulan makhluk apapun. Qwaka.... ka... ka... ka... kax. Benturan agenda nikah antara Jupe dengan Warmuzz membuktikan ketergesaan syahwatiyah dalam ritual yang disucikan dengan istilah nikah, sekaligus preseden buruk bagi kelangsungan solidaritas sekte Bawal 19 Community. Jika anggota sekte Bawal 19 Community yang lain tidak mampu memetik pelajaran penting dari peristiwa yang menggemparkan ini, percayalah, persatuan, kesatuan dan keutuhan sekte Bawal 19 Community sedang berada di ambang disintegrasi sektarian.

Sekali lagi... aku hanya mampu berkata; "Ya... sutra lah...". Sebab pemberontakan dalam cawat sudah menjangkau titik masif dan menggiring massa pada kontradiksi pokok sehingga revolusi jasadiyah harus terselenggara dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Tak hanya di selenggarakan di Jakarta, dimana saja, di Aceh juga.

Semoga dua pasang insan yang segera akan mengkerenyitkan ranjang segera menemukan kembali makna solidaritas sesama anggota sekte setelah masing-masing menjangkau nirwana orgasme. Selamat menempuh nikmat untuk Jupe dan Warmuzzz. Semoga kalian diberkahi kemampuan untuk menerbitkan sebaris kalimat dari perempuan yang terpilih sebagai istri yang bersanding di pelaminan dan bersama menggetarkan ranjang 12 Skala Richter; "'Yang... Kau begitu perkasa."

No comments: